Tugas Bulan Ke 2
Nama: Akbar Nurul Rizki NPM : 30416460
Kelas:
4ID10
Bagian Ke 1
A.
DASAR-DASAR
KEWIRAUSAHAAN
Secara umum, pengertian kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru
dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain
dan bernilai tambah.
Kewirausahaan juga bisa diartikan
sebagai suatu sikap mental seseorang yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta
daya untuk membuat sesuatu yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi banyak
orang. Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk menciptakan sesuatu
yang disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.
Secara bahasa dalam Wikipedia, arti
kewirausahaan adalah suatu proses untuk mengembangkan, mengindentifikasi, dan
mewujudkan visi dan misi dalam kehidupan. Kata “Kewirausahaan” berasal
dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Wira berarti; pejuang, berani dan
berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti; bekerja, berbuat
amal, berbuat sesuatu.
Berikut ini pengertian
kewirausahaan menurut para ahli:
1.
Joko Untoro: Kewirausahaan adalah suatu
keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
dan orang lain.
2.
Eddy Soeryanto Soegoto: Kewirausahaan
adalah usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan
sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan
lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
3.
Ahmad Sanusi: Kewirausahaan adalah suatu
nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
4.
Soeharto Prawiro: Kewirausahaan adalah suatu
nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
5.
Peter Drucker: Kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.
6.
Zimmerer: Kewirausahaan adalah sebuah proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis
7.
Siswanto Sudomo: Kewirausahaan adalah segala
sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki
sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan berani
mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.
Seorang yang berwirausaha pasti punya tujuan tertentu
yang ingin dicapai. Selain melakukannya untuk diri sendiri, seorang wirausahawan
juga melakukan kegiatan wirausaha untuk kepentingan orang lain.
Berikut ini adalah beberapa tujuan seseorang
berwirausaha:
- Membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain dan membantu mereka untuk menjadi pengusaha mandiri.
- Menciptakan jaringan bisnis yang baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja di sekitarnya.
- Meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan juga masyarakat di sekitar usaha yang dijalankan dengan membuka lapangan kerja.
- Menularkan dan mengembangkan semangat berwirausaha kepada orang lain.
- Membantu para pengusaha muda untuk berkreasi dan berinovasi.
Membangun bisnis yang besar berawal dari bisnis yang
kecil. Bisnis tidak melulu harus dengan modal materi yang besar namun juga
disertai dengan modal moril yang tinggi.
B. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
Seseorang yang
ingin memulai bisnis tentu harus memiliki karakteristik dan jiwa kewirausahaan.
Tanpa jiwa kewirausahaan bisa jadi bisnis yang sedang dirintis berhenti di
tengah jalan karena penyebab yang sederhana, seperti ketidakmampuan mengatasi
kepercayaan diri untuk menjalankan bisnis.
Berikut ini
beberapa karakteristik kewirausahaan yang harus dimiliki seorang pebisnis untuk
menjamin bisnis yang dijalankannya bisa berjalan dengan baik dan mendapat
keuntungan sesuai dengan yang ditargetkan:
1.
Percaya diri
Tanamkan sikap percaya diri agar apa yang dikerjakan bisa
maksimal. Percaya diri juga akan membantu saat berada dalam kesulitan dan
membantu dalam menutupi kekurangan. Memiliki Kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Sebelum menjalankan sebuah usaha, pikirkanlah apa tujuan dan hasil
seperti apa yang dikehendaki. Seorang
wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang
dibebankannya
3.
Berani menanggung risiko
Di dunia ini, tidak ada satu hal pun yang bebas risiko. Dengan
berani mengambil risiko juga berarti belajar untuk bagaimana bisa
meminimalisirnya sehingga di kemudian hari, yang ditakuti tidak akan terjadi. Berani
menanggung risiko juga berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung
jawab. Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala tindakan yang
diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara
matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
4.
Memiliki jiwa kepemimpinan
Pebisnis
harus memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk dirinya sendiri maupun bawahannya.
Dalam artian mampu memimpin atau mengendalikan dirinya sendiri dan anggotanya
dalam pengambilan keputusan.
Kepemimpinan
sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau
pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak
bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain
5.
Keorisinilan
Orisinil atau original, artinya seorang wirausaha harus mempunyai
ide sendiri, inovatif, memiliki gagasan baru untuk menjalankan usahanya, dan
pemikiran yang maju tidak hanya mengekor pada orang lain. Sifat
Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang dan karena itu harus
dibangun dalam diri seseorang saat akan memulai usahanya.
6.
Berorientasi ke masa depan
Seseorang
wirausaha harus mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan. Lalu, apa
yang ingin dicapai. Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi
untuk selama mungkin. Oleh sebab itu, seorang wirausaha akan menyusun
perencanaan dan strategi yang matang agar jelas langkah-langkah yang akan
dilaksanakan.
7.
Jujur dan tekun
Untuk
menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Sikap ini harus benar-benar dijunjung agar usaha yang dijalani
mendapat kepercayaan dari konsumen. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan
pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari
ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai
berkembang.
8.
Memiliki kreativitas tinggi
Kreativitas adalah hal pokok yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
membangun usahanya. Tanpa kreativitas maka usahanya tidak akan berkembang,
tidak mempunyai ciri khas, dan mudah termakan zaman sehingga mudah diambang
kebangkrutan. Kreativitas
adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan
dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang
dihadapi setiap hari.
9.
Memiliki komitmen, etos
kerja, dan tanggung jawab
Seorang
wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam
mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan
usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang
menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya.
Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung risiko,
selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada.
Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha
sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena
itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap
usaha dan pekerjaannya.
10. Pandai mencari peluang
Nilai esensial dari berwirausaha adalah bagaimana bisa menangkap
peluang dan menarik hal positif dari fenomena di sekitar kita. Kemudian
bisa memberi tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan
dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap
mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu
juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola
organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
bagi pelanggan/masyarakat.
11. Mandiri
Sikap mandiri yang dikembangkan sejak dini akan membantu dalam
memulai dan mengelola bisnis. Dengan memiliki sikap ini maka tidak akan mudah
bergantung dengan orang lain, mampu menyelesaikan masalah-masalah kecil dan
memanajemen bisnisdengan baik. Tentu saja keuntungan akan lebih banyak.
Seorang
wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah
ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena
itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri
12. Memiliki kemampuan manajerial
Salah satu
jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan
memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha,
memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol
usaha, maupun mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah
merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.
13. Disiplin
Dalam melakukan aktivitas, dalam hal apa pun, sikap disiplin
sangat perlu untuk diterapkan. Disiplin tidak hanya berarti harus tepat waktu,
tetapi juga ketepatan dalam berkomitmen terhadapa pekerjaan dan tugas-tugas
yang harus diselesaikan. Disiplin akan memberi pengaruh besar terhadap hasil pekerjaan,
sistem kerja, dan penilaian orang lain terhadap kita. Seorang wirausaha harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi, ketepatan komitmen wirausaha terhadap tugas dan
pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya
14. Realistis
Bagaimanapun bentuk gagasan dan tujuan yang ingin dicapai, harus
tetap realistis. Meskipun di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, tetapi
perlu ditelaah apakah hal tersebut bisa mendukung dan mempunyai potensi untuk
dilakukan? Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita
sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan
maupun tindakan atau perbuatannya.
15. Motif berprestasi tinggi
Para ahli
mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena adanya
motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede
Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan
pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
16. Memiliki mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
17. Memiliki Ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju,
tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang
diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci
dalam kesuksesan bisnisnya.
18. Memiliki ketetapan hati dan
kebulatan tekad
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa
tanggung jawab yang tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika
menghadapi persoalan, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang
tidak mungkin dapat diatasi.
19. Berdedikasi
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi
yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan
akan selalu menghampirinya. Seorang wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap
bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah
20. Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya
dari amarah. Tetap tenang menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang
pemimpin yang baik.
21. Semangat
tinggi dan kemauan keras
Tidak
hanya daya kreativitas saja, seorang wirausahawan yang ingin membangun bisnis
harus memiliki semangat tinggi dan kemauan keras. Tujuannya adalah untuk
menumbuhkan rasa percaya diri bahwa apa yang akan dikerjakan akan membawa pada
keberhasilan.
22. Mempunyai
daya analisis yang baik
Seorang
wirausaha harus memiliki daya analisis terhadap apa yang sedang dikerjakannya.
Misal saja memperhitungkan untung rugi, persaingan, nilai jual barang atau jasa
dan kemampuan analisis pasar lainnya. Hal ini penting dimiliki dalam diri
seorang wirausahawan yang sedang menggeluti bisnis, karena betujuan untuk
meminimalisir kerugian.
23. Membuat
keputusan dan melaksanakannya
Pebisnis
yang hebat adalah yang mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat untuk
menghasilkan sesuatu. Pebisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah yang
memiliki perhitungan dalam setiap keputusannya dalan melaksanakan keputusan
tersebut sesuai yang sudah disepakati bersama timnya. Melaksanakan keputusan
dengan cepat meminimalisir hilangnya peluang.
Dalam menjalankan wirausaha, satu
hal terpenting yang perlu dipikirkan adalah peluang apa saja yang bisa kita
jadikan bisnis. Untuk menangkap peluang yang ada perlu digali dari berbagai
inspirasi. Bebrapa sumber ide dan inspirasi untuk mencari peluang wirausaha
adalah sebagai berikut:
Peluang dari
Diri Sendiri
Beberapa macam peluang yang berasal dari diri kita
sendiri, antara lain:
1.
Hobi
Dengan
menekuni bidang yang digemari (hobi) bisa menjadi awal dari kesuksesan
seseorang dalam berwirausaha, bahkan usahanya bisa berkembang dan tumbuh pesat.
2.
Keahlian
Keahlian
yang dimiliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengn
bidang keahlian.
3.
Pengetahuan dan latar belakang
pendidikan
Pengetahuan
dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling potensial
untuk menemukan peluang karena Anda sudah mengetahui, memelajari dan memahami
bidang yang ditekuni.
Peluang dari Lingkungan
Banyak peluang dan ide yang bisa dijadikan inspriasi
dari lingkungan kita, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Usaha atau bisnis orang tua
Kesulitan
bisnis yang diceritakan oleh orang tua dapat mendatangkan ide apabila
dihubungkan dengan pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian yang Anda miliki.
2. Lingkungan
rumah, yaitu tetangga, teman sekolah dan teman main
Peluang
usaha dan ide usaha bisa muncul dengan mengamati atau mendengar kesulitan dan masalah
yang tetangga atau teman hadapi apabila dihubungkan dengan pendidikan, hobi,
pengetahuan dan keahlian yang Anda miliki.
3. Saat
berkunjung ke berbagai tempat
Kegiatan
traveling atau bepergian ke banyak tempat bisa mendatangkan inspirasi untuk
menciptakan peluang. Yang saat ini sedang marak adalah jasa titip atau jastip.
Peluang dari Perubahan yang Terjadi
Perubahan yang terjadi seiring makin tingginya kualitas hidup bermasyarakat
juga bisa menjadi peluang untuk memulai sebuah bisnis atau wirausaha. Beberapa
perubahan yang dimaksud antara lain:
1.
Perubahan lingkungan
2. Perubahan
gaya hidup
3. Perubahan
tingkat kebutuhan
4. Perubahan
teknologi dan komunikasi
5.
Perubahan musim
Peluang dari Konsumen
Suara-suara kosumen yang dapat menciptakan peluang
baru di antaranya:
1.
Keluhan-keluhan konsumen
2.
Saran-saran konsumen
3.
Permintaan khusus konsumen atau calon konsumen
4.
Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk
atau jasa tertentu
5.
Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa
Peluang dari Gagasan Orang Lain
Gagasan orang lain yang bersifat orisinil akan
memunculkan sebuah peluang usaha baru pula.
Peluang dari Informasi yang Diperoleh
1.
Lebih cepat
menerima sebuah informasi tentang produk yang sedang tren di masyarakat dan
cara memperolehnya bisa menjadi peluang usaha. Karena adanya kemampuan
konektivitas (menghubungkan antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan) sudah
Anda miliki.
2.
Informasi tentang kebutuhan produk
yang harganya lebih mahal di tenpat lain untuk produk yang saman. Ini juga
sebuah peluang karena adanya selisih harga.
3.
Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan
Anda tahu dimana bisa memperoleh produk tersebut.
Bagian Ke 2
A.
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Ringkasan eksekutif merupakan ringkasan berkas
prastudi kelayakan yang berfungsi sebagai highlight dalam business
plan yang dapat menentukan pengambilan keputusan dalam melakukan mitra.
Fungsinya agar pembaca tertarik dengan rencana bisnis yang dibuat. Hal ini
sejalan dengan kesan pertama
yang menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil calon mitra.
Dalam merancang ringkasan eksekutif, ada dua hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
1.
Ringkasan eksekutif memuat
ringkasan gagasan dan pesan. Artinya, ringkasan eksekutif ditulis dengan singkat,
padat, jelas, serta memiliki nilai jual. Bagian ini berisi identitas kamu,
jenis bisnis yang akan kamu buat, jenis produkmu nanti, masalah yang tengah
dihadapi berikut problem solving-nya, rincian modal yang diperlukan,
tenggat waktu pengembalian modal, dan sebagainya. Cara ini ditujukan agar
pembaca mau berinvestasi waktu dan modal untuk kamu.
- Menuliskannya di akhir. Beberapa orang kebingungan saat menulis ringkasan eksekutif, karena mereka membuatnya di awal. Seharusnya, tulis semua bagian dalam business plan, kemudian buat ringkasan eksekutif di akhir. Perhatikan, ringkasan eksekutif hanya berkisar 1 atau 2 halaman.
Lalu, apa saja isi dari ringkasan eksekutif itu?
Biasanya, isi ringkasan eksekutif disesuaikan dengan tujuan business plan.
Tetapi, ada bagian yang harus ada jika kamu membuat rencana bisnis untuk
ditujukan kepada investor. Berikut ini beberapa poin penting yang menjadi
bagian dari sebuah ringkasan eksekutif:
1. Permasalahan
Harus diuliskan
dengan lugas apa saja masalah yang dihadapi. Sebaiknya, ide bisnis tersebut
mampu memecahkan masalah yang ada saat ini. Jika tidak, maka ide bisnismu tidak
terlalu menarik.
2. Solusi
Setelah
pemaparan masalah sudah diidentifikasi dengan baik, selanjutnya kamu
menjelaskan bagaimana bisnismu kelak memberikan solusi. Penjelasan disusun
dengan baik agar kamu fokus pada solusi.
3. Tim
Tim adalah salah
satu bagian penting dalam bisnis. Tim yang solid dan mumpuni akan melahirkan
produk khas. Pastikan kamu memiliki tim yang solid.
4. Segmentasi
pasar
Saat ini, ada
dua model utama dalam berbisnis, yaitu bisnis yang didorong pasar (market
driven) dan mendorong pasar (market
driver). Bisnis reservasi tiket online
merupakan contoh bisnis yang didorong pasar. Agar kamu lebih paham selera
pasar, sebaiknya dilakukan survei. Survei itu bisa kamu lakukan dengan cara
manual atau atau internet, lho.
5. Pesaing
Dalam bisnis,
biasanya akan muncul kompetitor. Tapi, ada juga beberapa bisnis yang belum
memiliki kompetitor di awal berdirinya (pionir), misalnya ketika Apple inc
meluncurkan produk iPad beberapa tahun silam. Siapa kompetitornya? Apa
keungggulan dan kelemahan produk yang ditawarkan dibanding kompetitor?
6. Ringkasan
keuangan
Tentu saja
bagian paling menarik bagi investor adalah keuangan. Pastikan kamu mempunyai
rencana keuangan yang jelas, target penjualan yang jelas, target laba, dan
tenggat balik modal, besaran ROI, kerugian maksimal, dan sebagainya.
7. Pencapaian
Investor bukan
hanya membeli ide, melainkan apa yang sudah dikerjakan. Sebaiknya memiliki
purwarupa dari bisnis. Atau, jika
memiliki produk online, sebaiknya punya fanbase,
subscribers, atau jumlah pengunjung
website resmi.
B. PELUANG USAHA
Menentukan dan mencari peluang
usaha tidak semudah membalik telapak tangan. Harus dipikirkan apa bisnis yang
tepat untuk dijalankan. Jika gagal dengan ide suatu bisnis maka harus mencari
peluang dan ide bisnis lainnya.
Ada beberapa tips atau kiat untuk
memilih peluang usaha yang terbaik dar sekian banyak peluang yang ada, antara
lain:
1.
Minat dan kemampuan: Pilihlah
jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan. Selain itu terus tingkatkan
kemampuan pada bidang usaha yang dijalankan.
2.
Modal: Modal menjadi pertimbangan
kedua dalam menentukan jenis usaha. Sesuaikan bisnis yang akan dijalani dengan
modal yang mampu dikeluarkan.
3.
Lokasi: Sesuaikan antara jenis
bisnis dan lokasi yang akan ditempati sebagai tempat usaha. Jika hanya ingin
menjual secara online, maka tidak perlu menentukan lokasi tapi cukup dilakukan
di rumah.
4.
Selalu jeli melihat peluang:
Seiring dengan perkembangan teknologi dan manusia, peluang usaha pun akan
semakin berkembang. Dari peluang usaha yang tidak membutuhkan modal sampai
usaha yang membutuhkan modal yang signifikan.
Ada banyak piihan peluang usaha, tergantung dari pertimbangan yang telah dijelaskan di atas. Berikut ini sejumlah peluang usaha:
1.
Peluang bisnis online
2.
Investasi di bidang forex (jual beli mata uang)
3.
Bisnis rumahan
4.
Usaha kuliner
5.
Bisnis jasa
6.
Ide usaha kreatif
7.
Usaha waralaba
8.
Berjualan sembako
9.
Bisnis UKM
10.
Usaha mainan anak
11.
Usaha bidang pertanian
12.
Usaha properti
13.
Dan lain-lain
C. PEMASARAN
Pemasaran
merupakan hal yang penting dalam sebuah bisnis atau wirausaha. Semakin baik
strategi pemasasran, semakin cepat
bisnis berkembang. Secara umum definisi dari marketing atau pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan untuk mempromosikan suatu produk atau layanan yang mereka punya.
Pemasaran ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke
konsumen atau perusahaan lain.
Dalam melakukan promosi, mereka
akan menargetkan orang-orang yang sesuai dengan produk yang dipasarkan.
Biasanya mereka juga melibatkan selebriti, selebgram atau siapa pun yang
memiliki kepopuleran untuk mendongkrak produk tersebut. Tak hanya itu, dalam
pemasaran, bagian yang memiliki tugas ini akan membuat kemasan atau desain yang
menarik pada iklan sehingga akan banyak orang yang tertarik.
Selain itu, dengan adanya pemasaran
juga sangat membantu para konsumen. Jadi mereka akan lebih mudah menemukan
produk yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Ketika pemasaran sesuai
dengan targetnya, perusahaan akan mendapatkan banyak pembeli dan kefuntungan
bisa didapatkan.
Adapun fungsi dari pemasaran dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengenalan
Produk
Pengenalan
Produk
Pengenalan
menjadi fungsi utama dari sebuah pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Dengan adanya pemasaran, produk akan lebih mudah dikenal oleh pelanggan.
Pemasar harus menonjolkan keunggulan dari produk yang di pasarkan. Sehingga
bisa lebih menarik perhatian dibanding produk pesaing.
2. Segmentasi
pasar
Saat ini, ada
dua model utama dalam berbisnis, yaitu bisnis yang didorong pasar (market
driven) dan mendorong pasar (market
driver). Bisnis reservasi tiket online
merupakan contoh bisnis yang didorong pasar. Agar kamu lebih paham selera
pasar, sebaiknya dilakukan survei. Survei itu bisa kamu lakukan dengan cara
manual atau atau internet, lho.
3. Riset
Riset
memungkinkan pemasaruntuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai pasar
target sebuah produk. Beberapa hal yang biasanya harus diriset adalah
kepopuleran, usia, jenis kelamin kebutuhan hingga keinginan dan lain
sebagainya. Nantinya produk yang diproduksi bisa disesuaikan dengan apa yang
sesuai dengan target pasarnya.
4. Distribusi
Dengan
distribusi yang baik, akan memastikan bahwa produk dapat mudah dipindahkan dari
lokasi produksi ke pasar luas menggunakan jalur darat, air dan laut. Selain itu
juga memastikan bahwa produk dapat dengan mudah didapatkan oleh pelanggan.
Sebagai pemasar juga harus merencanakan segala sesuatunya seperti armada,
keuangan dalam proses distribusi
5. Layanan
Purnajual
Dalam sebuah
penjualan, layanan setelah penjualan memang sangat dibutuhkan. Pemasar harus
membantu pelanggan setelah mereka membeli produk. Misalnya seperti produk
mesin, pelanggan mungkin akan merasa kesulitan ketika menemukan masalah pada
mesin yang telah mereka beli. Tugas pemasar, memastikan dan membantu agar mesin
itu berjalan dengan semestinya.
Ada berbagai jenis pemasaran dalam dunia wirausaha atau bisnis, yaitu:
1. Branding
Produk
dan layanan harus memiliki target pasar, dan nama atau “merek,” untuk dikenal. Branding adalah bentuk
pemasaran yang memiliki fungsi sebagai iklan jangka panjang. Ini sangat
membantu untuk membuat produk atau layanan menjadi lebih menarik dan terkenal.
Branding sering kali menyertakan nama, slogan, dan logo.
2. Iklan Siaran
Menggunakan
radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk iklan berbayar yang
paling umum. Pemasaran ke pelanggan sangat potensial ketika menggunakan radio
karena pendengar radio benar-benar mendengarkan apa yang diucapkan oleh
penyiarnya. Selain itu, juga bisa menggunakan media TV untuk menjangkau
pelanggan secara luas
3. Multilevel
Marketing
Pemasaran
dengan menggunakan multi-level marketing
adalah bentuk penjualan langsung yang melibatkan banyak orang di mana
perusahaan merekrut dan menjual produk-produknya. Multi-level marketing juga
disebut network marketing karena tenaga penjualan mendapatkan komisi dari
produk yang mereka jual serta komisi penjualan dari jaringannya.
4. Internet/Online
Internet
menjadi salah satu media pemasaran yang paling diminati. Hampir semua orang
pasti menggunakan internet, sehingga pasarnya sangat luas. Pemasaran dapat
dilakukan dalam berbagai cara seperti menggunaan email, website atau iklan.
Target pasarnya juga bisa ditentukan karena banyak penyedia jasa iklan yang
memiliki fitur ini.
D.
KONSEP
PRODUK
Pada
dasarnya, perusahaan atau produsen harus menerapkan suatu konsep agar bisa
menjalankan usahanya dengan baik dan produk yang dihasilkan juga dapat diterima
dengan baik oleh konsumen. Di sinilah perlunya peran dari konsep produk.
Dalam
hal ini, konsep produk (product concept)
adalah salah satu filosofi pemasaran yang menekankan bahwa konsumen akan
menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik.
Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan energinya untuk membuat perbaikan
produk yang berkelanjutan. Istilah ini juga merujuk pada versi terperinci dari
ide produk baru yang memenuhi keinginan dan kebutuhan fungsional, sosial,
psikologis konsumen. Sebagai elemen kreatif yang digunakan oleh pengiklan untuk
mengembangkan strategi periklanan, ini adalah bundel nilai produk yang
diberikan pengiklan kepada konsumen.
Manajemen yang fokus pada konsep ini berkonsentrasi untuk membuat produk yang unggul dan meningkatkannya dari waktu ke waktu. Mereka beranggapan bahwa pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik.
Namun, mereka terkadang terjebak dan mungkin melakukan kesalahan karena percaya bahwa produk yang lebih baik dengan sendirinya akan mengarahkan orang membeli produk mereka. Padahal kualitas yang baik belum tentu sukses jika ini tidak didukung dengan harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat.
E. ASPEK HUKUM DAN PERATURAN
Ketika memutuskan untuk memulai
bisnis, risiko adalah hal yang tidak dapat dihindari. Salah satu risiko yang
biasa ditemui oleh pebisnis adalah ditipu oleh sesama pendiri perusahaan,
kehilangan aset pribadi karena bisnis yang dijalankan tidak berbadan hukum,
atau klien yang tiba-tiba melakukan pembatalan dan tidak membayar biaya yang
seharusnya dibayarkan. Di sinilah hukum bisnis berperan penting dalam
berjalannya kegiatan bisnis.
Hukum bisnis terdiri dari 2 hal
yang berbeda yaitu hukum dan bisnis, di mana masing-masing memiliki definisinya
masing-masing. Menurut seorang ahli hukum yaitu H.M.N. Purwosutjipto, S.H., hukum
adalah keseluruhan norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat
dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau
seluruh anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang
dikehendaki oleh penguasa tersebut. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai
semua aktivitas yang melibatkan penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan
diinginkan oleh orang lain yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Lalu apa itu hukum bisnis? Berikut
ini beberapa penjelasan dari para ahli:
1. Munir Fuady
Hukum Bisnis merupakan
suatu perangkat atau kaidah hukum termasuk upaya penegakannya yang mengatur
mengenai tata cara pelaksanaan urusan atau aktivitas dagang, industri, atau keuangan
yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari para enterpeneur dalam risiko tertentu dengan
usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan
2. Abdul R
Saliman dkk
Menurut
Abdul R. Saliman dkk, Hukum Bisnis atau Business Law/Bestuur Rechts merupakan
keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang muncul dari perjanjian-perjanjian
maupun suatu perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis
3. Johannes
Ibrahim
Hukum bisnis
merupakan seperangkat kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta
menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dalam kegiatan antar manusia,
khususnya dalam bidang perdagangan.
Tujuan dari hukum bisnis dibuat
untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi
di kemudian hari. Di bawah ini adalah beberapa tujuan hukum bisnis:
- Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar.
- Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah (UKM).
- Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan.
- Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.
- Mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.
Sementara, beberapa fungsi hukum bisnis adalah sebagai berikut:
- Menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pelaku bisnis.
- Pelaku bisnis dapat lebih mengetahui hak dan kewajbannya saat mambangun bisnis, sehingga bisnisnya tidak menyimpang dari aturan yang ada dan telah tertulis dalam Undang-Undang.
- Pelaku bisnis lebih memahami suatu hak-hak dan kewajibannya dalam suatu kegiatan bisnis
- Terwujudnya sikap dan perilaku bisnis atau kegiatan bisnis yang adil, jujur, wajar, sehat, dinamis, dan berkeadilan karena telah memiliki kepastian hukum.
Hukum bisnis sendiri memiliki ruang
lingkup yang cukup luas dan telah diatur di dalam undang-undang. Pada umumnya,
ruang lingkup hukum bisnis mencakup beberapa hal seperti bentuk badan usaha
(PT, Firma, CV), kegiatan jual beli (termasuk ekspor dan impor),
investasi atau penanaman modal, ketenagakerjaan, pembiayaan, jaminan utang dan
surat berharga, hak kekayaan intelektual, asuransi, dan lainnya yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis.
Perlu juga dipahami bahwa terdapat
2 (dua) sumber hukum yang berlaku di Indonesia yaitu sumber hukum materiil dan sumber
hukum formil. Sumber hukum materiil yaitu hukum yang dilihat dari segi isinya
dan berasal dari faktor-faktor yang menentukan isi hukum yakni kondisi
sosial-ekonomi, agama, dan tata hukum negara lain.
Sedangkan sumber hukum formil
merupakan sumber hukum yang berkaitan dengan prosedur atau cara pembentukannya
dan secara langsung dapat digunakan untuk menciptakan hukum. Sumber hukum
formil antara lain terdiri atas peraturan perundang-undangan seperti UUD 1945,
undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, serta peraturan
daerah; traktat yakni perjanjian antar negara yang dibuat dalam bentuk
tertentu; doktrin dari ahli hukum; dan yurisprudensi yaitu putusan hakim.
Kedua sumber hukum di atas
merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis atau hukum yang digunakan dalam
menjalankan bisnis. Sebagai contoh, sumber hukum bisnis secara formil dari segi
undang-undang antara lain:
- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang mengatur tentang hubungan, baik hubungan atas kebendaan maupun antara perorangan dan badan hukum. Dalam KUHPerdata, terdapat aturan mengenai jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam (termasuk kredit), dan sebagainya.
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang antara lain mengatur tentang tindak pidana dalam bisnis, seperti penipuan.
- Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang mengatur persoalan perdagangan secara khusus yang belum diatur dalam KUHPerdata seperti bentuk badan usaha meliputi CV dan firma.
- Peraturan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP, dan KUHD, misalnya undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas atau undang-undang yang mengatur tentang investasi yakni Undang-Undang Penanaman Modal.
Selain contoh di atas, hukum bisnis
juga berasal dari perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang melakukan
transaksi. Pasal 1338 KUHPerdata memberlakukan asas kebebasan berkontrak di
mana para pihak dapat menentukan sendiri aturan yang terdapat pada perjanjian
yang mereka sepakati dan perjanjian tersebut akan berlaku secara sah
sebagai “Undang-Undang” yang mengikat para pihak.
F.
ASPEK
LINGKUNGAN DAN AMDAL
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya, yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan tempat usaha yang akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat.
Hal ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis
yang akan dijalankan, namun di sisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman
bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap
lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis
yang akan dijalankan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian
lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang
dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan
datang terhadap bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas
sehinggga menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitar lokasi bisnis.
Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis
dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya
kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup
sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Oleh karena itu,
analisis pada aspek lingkungan memerlukan kemampuan analisis yang lebih
komprehensif.
Aspek Lingkungan adalah untuk mengetahuidampak yang
ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun
positif. Dampak yang timbul ada yang langsung memengaruhi pada kegiatan usaha
dilakukan sekarang atau baru kelihatan di masa yang akan datang. Oleh karena
itu sebelum usaha dijalankan perlu dilakukan studi tentang dampak lingkungan
untukmengetahui dampak yang akan timbul dan dicari jalan keluarnya untuk
mengatasinya, studi ini dinamakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Ada banyak peraturan perundang-undangan mengenai
AMDAL, yaitu:
1.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
3.
Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan
4.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.24 Tahun
2009 tentang Panduan Penilaian Dokumen
Analisis Mengenai DampakLingkungan Hidup
5.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai DampakLingkungan
6.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8
Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai DampakLingkungan Hidup
7.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11
Tahun2006 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan YangWajib Dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
8.
Keputusan Kepala BAPEDAL No8 Tahun 2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL
9.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No.KEP-124/12/1997 Tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam
Penyusunan AMDAL
10.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No.105 Tahun 1997 Tentang Panduan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
11. Keputusan
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.KEP-299/11/1996 tentang Pedoman
Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL
Kegunaan dilakukan AMDAL sebelum memulai bisnis adalah sebagai berikut:
1. Peran
AMDAL dalam pengelolaan lingkungan
Aktivitas
pengelolahan lingkungan baru dapat dilakukanapabila rencana pengelolaan
lingkungan telah disusunberdasarkan perkiraan dampak yang akan timbul
akibatdari usaha yang akan dibangun.
2. Peran
AMDAL dalam pengelolaan usaha
AMDAL
merupakan studi kelayakan lingkungan yangdisyaratkan untuk mendapatkan
perizinan selain aspek-aspek lain dalam studi kelayakan bisnis.
3. AMDAL
sebagai dokumen penting
Laporan
AMDAL merupakan sumber informasi yangdetail mengenai keadaan lingkungan pada
waktu dangambaran keadaan lingkungandimasa setelah usahadibangun.
G.
ASPEK
KEUANGAN
Mengelola keuangan suatu usaha (bisnis) dengan baik, bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja. Tetapi usaha kecil dan menengah harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena kinerja keseluruhan suatu usaha bisnis sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan usaha yang bersangkutan. Pengertian umum dari pernyataan diatas adalah bahwa semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut meraih sukses.
Seorang pemimpin
atau pemilik perusahaan harus
menguasai manajemen keuangan.
Dengan menguasai manajemen keuangan, maka pengusaha atau pemilik perusahaan
dapat mengetahui posisi keuangan usahanya, dan kemudian dapat mengambil
keputusan tentang langkah-langkah yang akan dilakukan, terutama apabila
keuangan perusahaan tersebut ternyata menghadapi masalah.
Pengelolaan awal keuangan dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:
1.
Memisahkan uang usaha
dengan uang pribadi
Ini
langkah pertama yang sangat penting khususnya bagi wirausahawan pemula sehingga
tida ada kesulitan dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran usaha. Oleh
karena itu, sekecil apa pun usaha, sebaiknya pisahkan uang usaha dan uang
pribadi agar dapat mencatat semua transaksi usaha dengan rapi
2.
Alokasi dan persentase
Setelah
memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya tentukan besar persentasi
keuangan yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha, seperti berapa persen uang
yang digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang ditetapkan,
berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang
digunakan untuk pengembangan usaha
3.
Pembukuan
Pembukuan
bertujuan mengontrol semua transaksi keuangan, termasuk pemasukan, pengeluaran,
serta utang-piutang. Pembukuan yang rapi juga akan mempermudah evaluasi
perkembangan usaha.
4.
Pertahankan arus kas
Pertahankan
agas cash flow tetap positif (untung), misalnya dengan menekan biaya
produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun juga harus tetap
mempertahankan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa.
5.
Siapkan dana cadangan
Cadangan
dana darurat dimaksudkan untuk mengantisipasi. Misalnya, bila dalam beberapa
hari atau bulan tidak mendapatkan order, ada karyawan yang masuk rumah sakit
karena kecelakaan, atau ada order yang cukup besar.
6.
Proteksi jiwa dan usaha
Ini
menyangkut perlindungan pribadi dan usaha. Proteksi pribadi untuk
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan atau bahkan
kematian. Proteksi terhadap tempat usaha (asuransi perusahaan) untuk mengantisipasi
hal-hal yang tidak diharapkan, misalnya pencurian, kebakaran, kerusuhan, dan
lain-lain.
Jawaban Vclass Softskill
1. Usaha kuliner dengan mobil Food Truck
Peluang usaha kuliner yang dijajakkan di mobil berukuran besar
semakin diminati. Beberapa pusat perbelanjaan yang punya lahan outdoor luas
juga sering mengadakan festival kuliner yang pesertanya food truck. Didukung
dengan hobi nongkrong para remaja yang kadang bosan dengan suasana mall, kamu
punya kesempatan besar untuk memajukan bisnis kuliner lewat food truck. Peluang
usaha kuliner satu ini juga tentunya tidak membutuhkan modal sebesar membuka
kios atau rumah makan. Konsepnya sederhana, menjual makanan cepat saji yang
bisa dinikmati sambil ngobrol di ruang terbuka. Apalagi menjelang Piala Dunia
tentu akan banyak acara nonton bareng di area terbuka, peluang usaha yang
sangat menggiurkan sekali ini. Bisnis kuliner yang dijajakan di mobil berukuran besar karena lebih
simpel dan tidak mengeluarkan banyak biaya seperti biaya kios.
2. Aspek yang berperan penting dalam suksenya bisnis adalah Aspek
Lingkungan dan Amdal. Karena aspek ini sangatlah menentukan suksesnya bisnis
ini jika sebelumnya tidak melakukan survey lokasi maka bisa-bisa berdampak
negatif untuk bisnis ini.
3. Dari sekian peluang bisnis yang ada, bisnis berjualan makananlah yang
menurut saya tidak ada matinya. Karena makanan sendiri itu selalu berkembang
mengikuti trend serta mudah untuk diinovasi sehingga menciptakan berbagai jenis
makanan yang unik dan enak. Dan jangan lupa manusia juga slalu butuh makanan :D