WELCOME GUEST! This Blog Is Under Construction By Admin

Minggu, 19 April 2020

Kewirausahaan dan Aspeknya




Tugas Bulan Ke 2

Nama: Akbar Nurul Rizki                                                                                                                      NPM : 30416460                                                                                                                                    
Kelas: 4ID10





Bagian Ke 1

A.      DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN

Secara umum, pengertian kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah.

Kewirausahaan juga bisa diartikan sebagai suatu sikap mental seseorang yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat sesuatu yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi banyak orang. Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk menciptakan sesuatu yang disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.

Secara bahasa dalam Wikipedia, arti kewirausahaan adalah suatu proses untuk mengembangkan, mengindentifikasi, dan mewujudkan visi dan misi dalam kehidupan. Kata “Kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Wira berarti; pejuang, berani dan berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti; bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu.

Berikut ini pengertian kewirausahaan menurut para ahli:

1.      Joko Untoro: Kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

2.      Eddy Soeryanto Soegoto: Kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.

3.      Ahmad Sanusi: Kewirausahaan  adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

4.      Soeharto Prawiro: Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

5.      Peter Drucker: Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.

6.      Zimmerer: Kewirausahaan adalah sebuah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis

7.      Siswanto Sudomo: Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.

Seorang yang berwirausaha pasti punya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Selain melakukannya untuk diri sendiri, seorang wirausahawan juga melakukan kegiatan wirausaha untuk kepentingan orang lain.

Berikut ini adalah beberapa tujuan seseorang berwirausaha:

  1. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain dan membantu mereka untuk menjadi pengusaha mandiri.
  2. Menciptakan jaringan bisnis yang baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja di sekitarnya.
  3. Meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan juga masyarakat di sekitar usaha yang dijalankan dengan membuka lapangan kerja.
  4. Menularkan dan mengembangkan semangat berwirausaha kepada orang lain.
  5. Membantu para pengusaha muda untuk berkreasi dan berinovasi.

Membangun bisnis yang besar berawal dari bisnis yang kecil. Bisnis tidak melulu harus dengan modal materi yang besar namun juga disertai dengan modal moril yang tinggi.

B. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA


Seseorang yang ingin memulai bisnis tentu harus memiliki karakteristik dan jiwa kewirausahaan. Tanpa jiwa kewirausahaan bisa jadi bisnis yang sedang dirintis berhenti di tengah jalan karena penyebab yang sederhana, seperti ketidakmampuan mengatasi kepercayaan diri untuk menjalankan bisnis.

Berikut ini beberapa karakteristik kewirausahaan yang harus dimiliki seorang pebisnis untuk menjamin bisnis yang dijalankannya bisa berjalan dengan baik dan mendapat keuntungan sesuai dengan yang ditargetkan:

1.      Percaya diri

Tanamkan sikap percaya diri agar apa yang dikerjakan bisa maksimal. Percaya diri juga akan membantu saat berada dalam kesulitan dan membantu dalam menutupi kekurangan. Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.



2.      Berorientasi pada tugas dan hasil

Sebelum menjalankan sebuah usaha, pikirkanlah apa tujuan dan hasil seperti apa yang dikehendaki. Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya



3.      Berani menanggung risiko

Di dunia ini, tidak ada satu hal pun yang bebas risiko. Dengan berani mengambil risiko juga berarti belajar untuk bagaimana bisa meminimalisirnya sehingga di kemudian hari, yang ditakuti tidak akan terjadi. Berani menanggung risiko juga berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.



4.      Memiliki jiwa kepemimpinan

Pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk dirinya sendiri maupun bawahannya. Dalam artian mampu memimpin atau mengendalikan dirinya sendiri dan anggotanya dalam pengambilan keputusan.

Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain



5.      Keorisinilan

Orisinil atau original, artinya seorang wirausaha harus mempunyai ide sendiri, inovatif, memiliki gagasan baru untuk menjalankan usahanya, dan pemikiran yang maju tidak hanya mengekor pada orang lain. Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang dan karena itu harus dibangun dalam diri seseorang saat akan memulai usahanya.



6.      Berorientasi ke masa depan

Seseorang wirausaha harus mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan. Lalu, apa yang ingin dicapai. Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selama mungkin. Oleh sebab itu, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.



7.      Jujur dan tekun

Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Sikap ini harus benar-benar dijunjung agar usaha yang dijalani mendapat kepercayaan dari konsumen. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.



8.      Memiliki kreativitas tinggi

Kreativitas adalah hal pokok yang dibutuhkan oleh seseorang untuk membangun usahanya. Tanpa kreativitas maka usahanya tidak akan berkembang, tidak mempunyai ciri khas, dan mudah termakan zaman sehingga mudah diambang kebangkrutan. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.



9.      Memiliki komitmen, etos kerja, dan tanggung jawab

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung risiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.



10.  Pandai mencari peluang

Nilai esensial dari berwirausaha adalah bagaimana bisa menangkap peluang dan menarik hal positif dari fenomena di sekitar kita. Kemudian bisa memberi tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.



11.  Mandiri

Sikap mandiri yang dikembangkan sejak dini akan membantu dalam memulai dan mengelola bisnis. Dengan memiliki sikap ini maka tidak akan mudah bergantung dengan orang lain, mampu menyelesaikan masalah-masalah kecil dan memanajemen bisnisdengan baik. Tentu saja keuntungan akan lebih banyak.

Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri



12.  Memiliki kemampuan manajerial

Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.



13.  Disiplin

Dalam melakukan aktivitas, dalam hal apa pun, sikap disiplin sangat perlu untuk diterapkan. Disiplin tidak hanya berarti harus tepat waktu, tetapi juga ketepatan dalam berkomitmen terhadapa pekerjaan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan. Disiplin akan memberi pengaruh besar terhadap hasil pekerjaan, sistem kerja, dan penilaian orang lain terhadap kita. Seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang tinggi, ketepatan komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya



14.  Realistis

Bagaimanapun bentuk gagasan dan tujuan yang ingin dicapai, harus tetap realistis. Meskipun di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, tetapi perlu ditelaah apakah hal tersebut bisa mendukung dan mempunyai potensi untuk dilakukan? Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.



15.  Motif berprestasi tinggi

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.



16.  Memiliki mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.



17.  Memiliki Ketegasan

Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.



18.  Memiliki ketetapan hati dan kebulatan tekad

Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.



19.  Berdedikasi

Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah



20.  Dapat mengendalikan emosi

Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.



21.  Semangat tinggi dan kemauan keras

Tidak hanya daya kreativitas saja, seorang wirausahawan yang ingin membangun bisnis harus memiliki semangat tinggi dan kemauan keras. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri bahwa apa yang akan dikerjakan akan membawa pada keberhasilan.



22.  Mempunyai daya analisis yang baik

Seorang wirausaha harus memiliki daya analisis terhadap apa yang sedang dikerjakannya. Misal saja memperhitungkan untung rugi, persaingan, nilai jual barang atau jasa dan kemampuan analisis pasar lainnya. Hal ini penting dimiliki dalam diri seorang wirausahawan yang sedang menggeluti bisnis, karena betujuan untuk meminimalisir kerugian.



23.  Membuat keputusan dan melaksanakannya

Pebisnis yang hebat adalah yang mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat untuk menghasilkan sesuatu. Pebisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah yang memiliki perhitungan dalam setiap keputusannya dalan melaksanakan keputusan tersebut sesuai yang sudah disepakati bersama timnya. Melaksanakan keputusan dengan cepat meminimalisir hilangnya peluang.



C.      SUMBER-SUMBER PELUANG USAHA



Dalam menjalankan wirausaha, satu hal terpenting yang perlu dipikirkan adalah peluang apa saja yang bisa kita jadikan bisnis. Untuk menangkap peluang yang ada perlu digali dari berbagai inspirasi. Bebrapa sumber ide dan inspirasi untuk mencari peluang wirausaha adalah sebagai berikut:



Peluang dari Diri Sendiri

Beberapa macam peluang yang berasal dari diri kita sendiri, antara lain:

1.       Hobi

Dengan menekuni bidang yang digemari (hobi) bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam berwirausaha, bahkan usahanya bisa berkembang dan tumbuh pesat.

2.       Keahlian

Keahlian yang dimiliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengn bidang keahlian.

3.       Pengetahuan dan latar belakang pendidikan

Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling potensial untuk menemukan peluang karena Anda sudah mengetahui, memelajari dan memahami bidang yang ditekuni.



Peluang dari Lingkungan

Banyak peluang dan ide yang bisa dijadikan inspriasi dari lingkungan kita, di antaranya adalah sebagai berikut:

1.      Usaha atau bisnis orang tua

Kesulitan bisnis yang diceritakan oleh orang tua dapat mendatangkan ide apabila dihubungkan dengan pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian yang Anda miliki.

2.      Lingkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah dan teman main

Peluang usaha dan ide usaha bisa muncul dengan mengamati atau mendengar kesulitan dan masalah yang tetangga atau teman hadapi apabila dihubungkan dengan pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian yang Anda miliki.   

3.      Saat berkunjung ke berbagai tempat

Kegiatan traveling atau bepergian ke banyak tempat bisa mendatangkan inspirasi untuk menciptakan peluang. Yang saat ini sedang marak adalah jasa titip atau jastip.

   

Peluang dari Perubahan yang Terjadi

Perubahan yang terjadi seiring makin tingginya kualitas hidup bermasyarakat juga bisa menjadi peluang untuk memulai sebuah bisnis atau wirausaha. Beberapa perubahan yang dimaksud antara lain:

1.      Perubahan lingkungan

2.      Perubahan gaya hidup

3.      Perubahan tingkat kebutuhan

4.      Perubahan teknologi dan komunikasi

5.      Perubahan musim

Peluang dari Konsumen

Suara-suara kosumen yang dapat menciptakan peluang baru di antaranya:

1.         Keluhan-keluhan konsumen

2.         Saran-saran konsumen

3.         Permintaan khusus konsumen atau calon konsumen

4.         Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu

5.         Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa



Peluang dari Gagasan Orang Lain

Gagasan orang lain yang bersifat orisinil akan memunculkan sebuah peluang usaha baru pula.



Peluang dari Informasi yang Diperoleh

1.          Lebih cepat menerima sebuah informasi tentang produk yang sedang tren di masyarakat dan cara memperolehnya bisa menjadi peluang usaha. Karena adanya kemampuan konektivitas (menghubungkan antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan) sudah Anda miliki.

2.         Informasi tentang kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tenpat lain untuk produk yang saman. Ini juga sebuah peluang karena adanya selisih harga.

3.          Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan Anda tahu dimana bisa memperoleh produk tersebut.





Bagian Ke 2

A.      RINGKASAN EKSEKUTIF

Ringkasan eksekutif merupakan ringkasan berkas prastudi kelayakan yang berfungsi sebagai highlight dalam business plan yang dapat menentukan pengambilan keputusan dalam melakukan mitra. Fungsinya agar pembaca tertarik dengan rencana bisnis yang dibuat. Hal ini sejalan dengan kesan pertama yang menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil calon mitra.

Dalam merancang ringkasan eksekutif, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1.       Ringkasan eksekutif memuat ringkasan gagasan dan pesan. Artinya, ringkasan eksekutif ditulis dengan singkat, padat, jelas, serta memiliki nilai jual. Bagian ini berisi identitas kamu, jenis bisnis yang akan kamu buat, jenis produkmu nanti, masalah yang tengah dihadapi berikut problem solving-nya, rincian modal yang diperlukan, tenggat waktu pengembalian modal, dan sebagainya. Cara ini ditujukan agar pembaca mau berinvestasi waktu dan modal untuk kamu.

  1. Menuliskannya di akhir. Beberapa orang kebingungan saat menulis ringkasan eksekutif, karena mereka membuatnya di awal. Seharusnya, tulis semua bagian dalam business plan, kemudian buat ringkasan eksekutif di akhir. Perhatikan, ringkasan eksekutif hanya berkisar 1 atau 2 halaman.

Lalu, apa saja isi dari ringkasan eksekutif itu? Biasanya, isi ringkasan eksekutif disesuaikan dengan tujuan business plan. Tetapi, ada bagian yang harus ada jika kamu membuat rencana bisnis untuk ditujukan kepada investor. Berikut ini beberapa poin penting yang menjadi bagian dari sebuah ringkasan eksekutif:

1.      Permasalahan

Harus diuliskan dengan lugas apa saja masalah yang dihadapi. Sebaiknya, ide bisnis tersebut mampu memecahkan masalah yang ada saat ini. Jika tidak, maka ide bisnismu tidak terlalu menarik.

2.      Solusi

Setelah pemaparan masalah sudah diidentifikasi dengan baik, selanjutnya kamu menjelaskan bagaimana bisnismu kelak memberikan solusi. Penjelasan disusun dengan baik agar kamu fokus pada solusi.

3.      Tim

Tim adalah salah satu bagian penting dalam bisnis. Tim yang solid dan mumpuni akan melahirkan produk khas. Pastikan kamu memiliki tim yang solid.

4.      Segmentasi pasar

Saat ini, ada dua model utama dalam berbisnis, yaitu bisnis yang didorong pasar (market driven) dan mendorong pasar (market driver). Bisnis reservasi tiket online merupakan contoh bisnis yang didorong pasar. Agar kamu lebih paham selera pasar, sebaiknya dilakukan survei. Survei itu bisa kamu lakukan dengan cara manual atau atau internet, lho.

5.      Pesaing

Dalam bisnis, biasanya akan muncul kompetitor. Tapi, ada juga beberapa bisnis yang belum memiliki kompetitor di awal berdirinya (pionir), misalnya ketika Apple inc meluncurkan produk iPad beberapa tahun silam. Siapa kompetitornya? Apa keungggulan dan kelemahan produk yang ditawarkan dibanding kompetitor?

6.      Ringkasan keuangan

Tentu saja bagian paling menarik bagi investor adalah keuangan. Pastikan kamu mempunyai rencana keuangan yang jelas, target penjualan yang jelas, target laba, dan tenggat balik modal, besaran ROI, kerugian maksimal, dan sebagainya.

7.      Pencapaian

Investor bukan hanya membeli ide, melainkan apa yang sudah dikerjakan. Sebaiknya memiliki purwarupa dari bisnis. Atau, jika  memiliki produk online, sebaiknya punya fanbase, subscribers, atau jumlah pengunjung website resmi.



B.       PELUANG USAHA

Menentukan dan mencari peluang usaha tidak semudah membalik telapak tangan. Harus dipikirkan apa bisnis yang tepat untuk dijalankan. Jika gagal dengan ide suatu bisnis maka harus mencari peluang dan ide bisnis lainnya.

Ada beberapa tips atau kiat untuk memilih peluang usaha yang terbaik dar sekian banyak peluang yang ada, antara lain:

1.      Minat dan kemampuan: Pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan. Selain itu terus tingkatkan kemampuan pada bidang usaha yang dijalankan.

2.      Modal: Modal menjadi pertimbangan kedua dalam menentukan jenis usaha. Sesuaikan bisnis yang akan dijalani dengan modal yang mampu dikeluarkan.

3.      Lokasi: Sesuaikan antara jenis bisnis dan lokasi yang akan ditempati sebagai tempat usaha. Jika hanya ingin menjual secara online, maka tidak perlu menentukan lokasi tapi cukup dilakukan di rumah.

4.      Selalu jeli melihat peluang: Seiring dengan perkembangan teknologi dan manusia, peluang usaha pun akan semakin berkembang. Dari peluang usaha yang tidak membutuhkan modal sampai usaha yang membutuhkan modal yang signifikan.

Ada banyak piihan peluang usaha, tergantung dari pertimbangan yang telah dijelaskan di atas. Berikut ini sejumlah peluang usaha:

1.      Peluang bisnis online

2.      Investasi di bidang forex (jual beli mata uang)

3.      Bisnis rumahan

4.      Usaha kuliner

5.      Bisnis jasa

6.      Ide usaha kreatif

7.      Usaha waralaba

8.      Berjualan sembako

9.      Bisnis UKM

10.  Usaha mainan anak

11.  Usaha bidang pertanian

12.  Usaha properti

13.  Dan lain-lain

C.   PEMASARAN

Pemasaran merupakan hal yang penting dalam sebuah bisnis atau wirausaha. Semakin baik strategi pemasasran, semakin cepat bisnis berkembang. Secara umum definisi dari marketing atau pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk mempromosikan suatu produk atau layanan yang mereka punya. Pemasaran ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke konsumen atau perusahaan lain.

Dalam melakukan promosi, mereka akan menargetkan orang-orang yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Biasanya mereka juga melibatkan selebriti, selebgram atau siapa pun yang memiliki kepopuleran untuk mendongkrak produk tersebut. Tak hanya itu, dalam pemasaran, bagian yang memiliki tugas ini akan membuat kemasan atau desain yang menarik pada iklan sehingga akan banyak orang yang tertarik.

Selain itu, dengan adanya pemasaran juga sangat membantu para konsumen. Jadi mereka akan lebih mudah menemukan produk yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Ketika pemasaran sesuai dengan targetnya, perusahaan akan mendapatkan banyak pembeli dan kefuntungan bisa didapatkan.

Adapun fungsi dari pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      Pengenalan Produk

Pengenalan Produk

Pengenalan menjadi fungsi utama dari sebuah pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan adanya pemasaran, produk akan lebih mudah dikenal oleh pelanggan. Pemasar harus menonjolkan keunggulan dari produk yang di pasarkan. Sehingga bisa lebih menarik perhatian dibanding produk pesaing.

2.      Segmentasi pasar

Saat ini, ada dua model utama dalam berbisnis, yaitu bisnis yang didorong pasar (market driven) dan mendorong pasar (market driver). Bisnis reservasi tiket online merupakan contoh bisnis yang didorong pasar. Agar kamu lebih paham selera pasar, sebaiknya dilakukan survei. Survei itu bisa kamu lakukan dengan cara manual atau atau internet, lho.

3.      Riset

Riset memungkinkan pemasaruntuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai pasar target sebuah produk. Beberapa hal yang biasanya harus diriset adalah kepopuleran, usia, jenis kelamin kebutuhan hingga keinginan dan lain sebagainya. Nantinya produk yang diproduksi bisa disesuaikan dengan apa yang sesuai dengan target pasarnya.

4.      Distribusi

Dengan distribusi yang baik, akan memastikan bahwa produk dapat mudah dipindahkan dari lokasi produksi ke pasar luas menggunakan jalur darat, air dan laut. Selain itu juga memastikan bahwa produk dapat dengan mudah didapatkan oleh pelanggan. Sebagai pemasar juga harus merencanakan segala sesuatunya seperti armada, keuangan dalam proses distribusi

5.      Layanan Purnajual

Dalam sebuah penjualan, layanan setelah penjualan memang sangat dibutuhkan. Pemasar harus membantu pelanggan setelah mereka membeli produk. Misalnya seperti produk mesin, pelanggan mungkin akan merasa kesulitan ketika menemukan masalah pada mesin yang telah mereka beli. Tugas pemasar, memastikan dan membantu agar mesin itu berjalan dengan semestinya.



Ada berbagai jenis pemasaran dalam dunia wirausaha atau bisnis, yaitu:

1.      Branding

Produk dan layanan harus memiliki target pasar, dan nama atau “merek,” untuk dikenal. Branding adalah bentuk pemasaran yang memiliki fungsi sebagai iklan jangka panjang. Ini sangat membantu untuk membuat produk atau layanan menjadi lebih menarik dan terkenal. Branding sering kali menyertakan nama, slogan, dan logo.

2.      Iklan Siaran

Menggunakan radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk iklan berbayar yang paling umum. Pemasaran ke pelanggan sangat potensial ketika menggunakan radio karena pendengar radio benar-benar mendengarkan apa yang diucapkan oleh penyiarnya. Selain itu, juga bisa menggunakan media TV untuk menjangkau pelanggan secara luas

3.      Multilevel Marketing

Pemasaran dengan menggunakan multi-level marketing adalah bentuk penjualan langsung yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan merekrut dan menjual produk-produknya. Multi-level marketing juga disebut network marketing karena tenaga penjualan mendapatkan komisi dari produk yang mereka jual serta komisi penjualan dari jaringannya.

4.      Internet/Online

Internet menjadi salah satu media pemasaran yang paling diminati. Hampir semua orang pasti menggunakan internet, sehingga pasarnya sangat luas. Pemasaran dapat dilakukan dalam berbagai cara seperti menggunaan email, website atau iklan. Target pasarnya juga bisa ditentukan karena banyak penyedia jasa iklan yang memiliki fitur ini.









D.      KONSEP PRODUK



Pada dasarnya, perusahaan atau produsen harus menerapkan suatu konsep agar bisa menjalankan usahanya dengan baik dan produk yang dihasilkan juga dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Di sinilah perlunya peran dari konsep produk.



Dalam hal ini, konsep produk (product concept) adalah salah satu filosofi pemasaran yang menekankan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik. Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan energinya untuk membuat perbaikan produk yang berkelanjutan. Istilah ini juga merujuk pada versi terperinci dari ide produk baru yang memenuhi keinginan dan kebutuhan fungsional, sosial, psikologis konsumen. Sebagai elemen kreatif yang digunakan oleh pengiklan untuk mengembangkan strategi periklanan, ini adalah bundel nilai produk yang diberikan pengiklan kepada konsumen.

Manajemen yang fokus pada konsep ini berkonsentrasi untuk membuat produk yang unggul dan meningkatkannya dari waktu ke waktu. Mereka beranggapan bahwa pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik.


Namun, mereka terkadang terjebak dan mungkin melakukan kesalahan karena percaya bahwa produk yang lebih baik dengan sendirinya akan mengarahkan orang membeli produk mereka. Padahal kualitas yang baik belum tentu sukses jika ini tidak didukung dengan harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat.

E.       ASPEK HUKUM DAN PERATURAN

Ketika memutuskan untuk memulai bisnis, risiko adalah hal yang tidak dapat dihindari. Salah satu risiko yang biasa ditemui oleh pebisnis adalah ditipu oleh sesama pendiri perusahaan, kehilangan aset pribadi karena bisnis yang dijalankan tidak berbadan hukum, atau klien yang tiba-tiba melakukan pembatalan dan tidak membayar biaya yang seharusnya dibayarkan. Di sinilah hukum bisnis berperan penting dalam berjalannya kegiatan bisnis.

Hukum bisnis terdiri dari 2 hal yang berbeda yaitu hukum dan bisnis, di mana masing-masing memiliki definisinya masing-masing. Menurut seorang ahli hukum yaitu H.M.N. Purwosutjipto, S.H., hukum adalah keseluruhan norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas yang melibatkan penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan diinginkan oleh orang lain yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Lalu apa itu hukum bisnis? Berikut ini beberapa penjelasan dari para ahli:

1.      Munir Fuady

Hukum Bisnis merupakan suatu perangkat atau kaidah hukum termasuk upaya penegakannya yang mengatur mengenai tata cara pelaksanaan urusan atau aktivitas dagang, industri, atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para enterpeneur dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan



2.      Abdul R Saliman dkk

Menurut Abdul R. Saliman dkk, Hukum Bisnis atau Business Law/Bestuur Rechts merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang muncul dari perjanjian-perjanjian maupun suatu perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis

3.      Johannes Ibrahim

Hukum bisnis merupakan seperangkat kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dalam kegiatan antar manusia, khususnya dalam bidang perdagangan.

Tujuan dari hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari. Di bawah ini adalah beberapa tujuan hukum bisnis:

  1. Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar.
  2. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah (UKM).
  3. Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan.
  4. Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.
  5. Mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.

 Sementara, beberapa fungsi hukum bisnis adalah sebagai berikut:

  1. Menjadi sumber informasi yang bermanfaat  bagi pelaku bisnis.
  2. Pelaku bisnis dapat lebih mengetahui hak dan kewajbannya saat mambangun bisnis, sehingga bisnisnya tidak menyimpang dari aturan yang ada dan telah tertulis dalam Undang-Undang.
  3. Pelaku bisnis lebih memahami suatu hak-hak dan kewajibannya dalam suatu kegiatan bisnis
  4. Terwujudnya sikap dan perilaku bisnis atau kegiatan bisnis yang adil, jujur, wajar, sehat, dinamis, dan berkeadilan karena telah memiliki kepastian hukum.

Hukum bisnis sendiri memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan telah diatur di dalam undang-undang. Pada umumnya, ruang lingkup hukum bisnis mencakup beberapa hal seperti bentuk badan usaha (PT, Firma, CV), kegiatan jual beli (termasuk ekspor dan impor), investasi atau penanaman modal, ketenagakerjaan, pembiayaan, jaminan utang dan surat berharga, hak kekayaan intelektual, asuransi, dan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan bisnis.

Perlu juga dipahami bahwa terdapat 2 (dua) sumber hukum yang berlaku di Indonesia yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil. Sumber hukum materiil yaitu hukum yang dilihat dari segi isinya dan berasal dari faktor-faktor yang menentukan isi hukum yakni kondisi sosial-ekonomi, agama, dan tata hukum negara lain.

Sedangkan sumber hukum formil merupakan sumber hukum yang berkaitan dengan prosedur atau cara pembentukannya dan secara langsung dapat digunakan untuk menciptakan hukum. Sumber hukum formil antara lain terdiri atas peraturan perundang-undangan seperti UUD 1945, undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, serta peraturan daerah; traktat yakni perjanjian antar negara yang dibuat dalam bentuk tertentu; doktrin dari ahli hukum; dan yurisprudensi yaitu putusan hakim.

Kedua sumber hukum di atas merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis atau hukum yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Sebagai contoh, sumber hukum bisnis secara formil dari segi undang-undang antara lain:

  1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang mengatur tentang hubungan, baik hubungan atas kebendaan maupun antara perorangan dan badan hukum. Dalam KUHPerdata, terdapat aturan mengenai jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam (termasuk kredit), dan sebagainya.
  2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang antara lain mengatur tentang tindak pidana dalam bisnis, seperti penipuan.
  3. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang mengatur persoalan perdagangan secara khusus yang belum diatur dalam KUHPerdata seperti bentuk badan usaha meliputi CV dan firma.
  4. Peraturan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP, dan KUHD, misalnya undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas atau undang-undang yang mengatur tentang investasi yakni Undang-Undang Penanaman Modal.

Selain contoh di atas, hukum bisnis juga berasal dari perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang melakukan transaksi. Pasal 1338 KUHPerdata memberlakukan asas kebebasan berkontrak di mana para pihak dapat menentukan sendiri aturan yang terdapat pada perjanjian yang mereka sepakati dan  perjanjian tersebut akan berlaku secara sah sebagai “Undang-Undang” yang mengikat para pihak.

F.       ASPEK LINGKUNGAN DAN AMDAL



Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan tempat usaha yang akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat. Hal ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun di sisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.



Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan memerlukan kemampuan analisis yang lebih komprehensif.



Aspek Lingkungan adalah untuk mengetahuidampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun positif. Dampak yang timbul ada yang langsung memengaruhi pada kegiatan usaha dilakukan sekarang atau baru kelihatan di masa yang akan datang. Oleh karena itu sebelum usaha dijalankan perlu dilakukan studi tentang dampak lingkungan untukmengetahui dampak yang akan timbul dan dicari jalan keluarnya untuk mengatasinya, studi ini dinamakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).



Ada banyak peraturan perundang-undangan mengenai AMDAL, yaitu:

1.      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2.      Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

3.      Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

4.      Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.24 Tahun 2009  tentang Panduan Penilaian Dokumen Analisis Mengenai DampakLingkungan Hidup

5.      Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai DampakLingkungan

6.      Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai DampakLingkungan Hidup

7.      Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun2006 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan YangWajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

8.      Keputusan Kepala BAPEDAL No8 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL

9.      Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.KEP-124/12/1997 Tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL

10.  Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.105 Tahun 1997 Tentang Panduan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

11.  Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.KEP-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL



Kegunaan dilakukan AMDAL sebelum memulai bisnis adalah sebagai berikut:

1.      Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan

Aktivitas pengelolahan lingkungan baru dapat dilakukanapabila rencana pengelolaan lingkungan telah disusunberdasarkan perkiraan dampak yang akan timbul akibatdari usaha yang akan dibangun.

2.      Peran AMDAL dalam pengelolaan usaha

AMDAL merupakan studi kelayakan lingkungan yangdisyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek-aspek lain dalam studi kelayakan bisnis.

3.      AMDAL sebagai dokumen penting

Laporan AMDAL merupakan sumber informasi yangdetail mengenai keadaan lingkungan pada waktu dangambaran keadaan lingkungandimasa setelah usahadibangun.



G.      ASPEK KEUANGAN



Mengelola keuangan suatu usaha (bisnis) dengan baik, bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja. Tetapi usaha kecil dan menengah harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena kinerja keseluruhan suatu usaha bisnis sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan usaha yang bersangkutan. Pengertian umum dari pernyataan diatas adalah bahwa semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut meraih sukses.

Seorang pemimpin atau pemilik perusahaan harus  menguasai  manajemen keuangan. Dengan menguasai manajemen keuangan, maka pengusaha atau pemilik perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan usahanya, dan kemudian dapat mengambil keputusan tentang langkah-langkah yang akan dilakukan, terutama apabila keuangan perusahaan tersebut ternyata menghadapi masalah.

Pengelolaan awal keuangan dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:

1.      Memisahkan uang usaha dengan uang pribadi

Ini langkah pertama yang sangat penting khususnya bagi wirausahawan pemula sehingga tida ada kesulitan dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran usaha. Oleh karena itu, sekecil apa pun usaha, sebaiknya pisahkan uang usaha dan uang pribadi agar dapat mencatat semua transaksi usaha dengan rapi

2.      Alokasi dan persentase

Setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya tentukan besar persentasi keuangan yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha, seperti berapa persen uang yang digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang ditetapkan, berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang digunakan untuk pengembangan usaha

3.      Pembukuan

Pembukuan bertujuan mengontrol semua transaksi keuangan, termasuk pemasukan, pengeluaran, serta utang-piutang. Pembukuan yang rapi juga akan mempermudah evaluasi perkembangan usaha.

4.      Pertahankan arus kas

Pertahankan agas cash flow tetap positif (untung), misalnya dengan menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun juga harus tetap mempertahankan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa.

5.      Siapkan dana cadangan

Cadangan dana darurat dimaksudkan untuk mengantisipasi. Misalnya, bila dalam beberapa hari atau bulan tidak mendapatkan order, ada karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, atau ada order yang cukup besar.

6.      Proteksi jiwa dan usaha

Ini menyangkut perlindungan pribadi dan usaha. Proteksi pribadi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan atau bahkan kematian. Proteksi terhadap tempat usaha (asuransi perusahaan) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan, misalnya pencurian, kebakaran, kerusuhan, dan lain-lain.



Jawaban Vclass Softskill

1.          Usaha kuliner dengan mobil Food Truck

Peluang usaha kuliner yang dijajakkan di mobil berukuran besar semakin diminati. Beberapa pusat perbelanjaan yang punya lahan outdoor luas juga sering mengadakan festival kuliner yang pesertanya food truck. Didukung dengan hobi nongkrong para remaja yang kadang bosan dengan suasana mall, kamu punya kesempatan besar untuk memajukan bisnis kuliner lewat food truck. Peluang usaha kuliner satu ini juga tentunya tidak membutuhkan modal sebesar membuka kios atau rumah makan. Konsepnya sederhana, menjual makanan cepat saji yang bisa dinikmati sambil ngobrol di ruang terbuka. Apalagi menjelang Piala Dunia tentu akan banyak acara nonton bareng di area terbuka, peluang usaha yang sangat menggiurkan sekali ini. Bisnis kuliner yang dijajakan di mobil berukuran besar karena lebih simpel dan tidak mengeluarkan banyak biaya seperti biaya kios.

2.          Aspek yang berperan penting dalam suksenya bisnis adalah Aspek Lingkungan dan Amdal. Karena aspek ini sangatlah menentukan suksesnya bisnis ini jika sebelumnya tidak melakukan survey lokasi maka bisa-bisa berdampak negatif untuk bisnis ini.

3.          Dari sekian peluang bisnis yang ada, bisnis berjualan makananlah yang menurut saya tidak ada matinya. Karena makanan sendiri itu selalu berkembang mengikuti trend serta mudah untuk diinovasi sehingga menciptakan berbagai jenis makanan yang unik dan enak. Dan jangan lupa manusia juga slalu butuh makanan :D
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates